
Pantai seluas 2 (dua) hektare ini dinamakan Kucur karena ditengah-tengahnya terdapat petilasan bekas pertapaan Mbah Kucur, seorang prajurit yang tugasnya mengawal Pangeran Puger dari Kerajaan Mataram,” ujar penjaga pantai sekaligus juru Kunci Mbah Kucur, Boiran.
Nama kecamatan Puger, menurut Pak Ran, sekitar abab ke 18 Pangeran Puger ditemani empat pengawalnya yakni Senopati Mataram Suryo Joto, Mbah Pancer Jenggot, Mbah Sindu Pramo dan Mbah Kucur melakukan tapa di pantai barat laut Jember, sehingga dinamakan Puger. “Pangeran Puger mengakhiri tapanya dan kembali ke Mataram, tetapi pengawalnya tidak ikut melainkan menetap di Puger seperti Nusa Barong dan Kucur,” ujarnya.
Petilasan di ujung pantai selatan Jember ini menjadi salah satu tujuan wisata batin. Pada hari-hari Kamis dan malam Jumat banyak pengunjung. Tiap 15 Muharam larung sesaji petik laut.
Pantai ini selain pasirnya putih ombaknya tidak terlalu besar sehingga cocok sebagai tujuan wisata. Ada keunikan dari pantai ini, yakni bisa mengubah bentuk, jika air laut pasang maka pantai bisa jadi pulau karena daratannya landai. Dari jauh warnanya hijau kebiru-biruan, karena Kucur selalu diselimuti tumbuh-tumbuhan pantai dan semak belukar yang rimbun. Sedangkan warna kebiruan, karena daun yang menutupi pantai terkena pantulan air laut yang dipancarakan sinar matahari.sumber : http://wisatajember.com/tempat-wisata/pantai-bandealit

Tidak ada komentar:
Posting Komentar